Menonton Gambar Bergerak

Pasti tidak sedikit di antara manusia masa kini yang menghabiskan waktu luangnya dengan menonton. Menonton di sini juga tidak terbatas pada televisi saja, zaman kan sudah modern, orang-orang kini bisa menonton di ponsel, laptop, tablet, dan gadget-gadget lainnya yang bahkan aku saja tidak hapal benar.

Kalau aku sih, bukan tipe orang yang hobi menonton di laptop. Bagiku, laptop adalah tempat melakukan berbagai macam aktivitas produktif, mulai dari mengerjakan tugas kuliah, mengerjakan tugas organisasi, mengerjakan hitungan klien dari konsultan Ibu, sampai mengetik cerita. Ada sih, beberapa film yang kusimpan di laptop, namun intensitas aku menonton film-film itu, jika dibandingkan dengan intensitas aku bekerja dengan menggunakan laptop, selisihnya jauh benar (dan tentu saja intensitas bekerja lebih besar).

Aku adalah orang yang masih menggunakan televisi sebagai media menonton. Tidak aneh sih, toh, fungsi televisi itu sendiri memang untuk ditonton, bukan? Hanya saja mungkin, tidak banyak mahasiswa menggunakan televisi untuk menonton. Rata-rata kami memang sudah move on ke YouTube dan kawan-kawannya. Zaman memang sudah berubah.

Aku masih setia menggunakan televisi, hanya saja aku nyaris tidak pernah menonton channel lokal. Bukannya apa-apa, aku hanya merasa tidak cocok dengan acaranya yang dominan lawakan penuh caci-maki atau sekadar sinetron dengan alur yang berputar-putar tanpa pernah ada ujungnya. Tipikal acara seperti itu bukan tontonan aku banget, jadi aku move on ke channel internasional. Tontonanku tidak terbatas, dimulai dari film-film luar yang sedang ditayangkan, drama polisi yang jadwalnya selalu gagal kuhapalkan, kompetisi masak berbagai negara, kartun, pertandingan olahraga dengan raket, sampai acara seputar fashion juga tidak luput dari daftar tontonanku.

Sebenarnya, menonton tidak masuk daftar hobiku. Menonton adalah kegiatan yang kulakukan saat aku sedang bosan (sangat) plus tidak ada pekerjaan yang harus dilakukan. Oh, atau saat aku sedang malas mengerjakan sesuatu apapun, aku akan melampiaskan rasa malasku kepada televisi. Pokoknya televisi itu tempatku “berlari”, deh.

Akan tetapi, meski hanya dijadikan pelarian, entah mengapa menonton itu selalu membuatku lupa waktu. Tidak jarang aku maraton empat atau lima film sekaligus (satu film itu durasinya sekitar dua jam, berarti aku menghabiskan delapan sampai sepuluh jam di depan televisi!) saat libur. Tidak jarang pula aku menonton banyak acara, dan tahu-tahu waktu sudah menunjukkan lewat tengah malam. Sering deh, pokoknya aku seperti itu.

Ditambah lagi, fokusku selama menonton itu benar-benar ajaib. Penuh, fokusku penuh kepada apa yang kutonton. Sering bahkan aku tidak menyahut saat dipanggil ketika sedang asyik menonton. Tidak jarang pula aku mengabaikan chat dari orang-orang selama setengah jam lebih hanya karena aku sedang menonton. Hahaha.

Kalau kalian, seperti itu juga tidak, kalau sedang menonton?

 

Bandung, 9 Juli 2017 19:20 WIB